Bagaimana Menghitung RAB (Rencana Anggaran Bangunan) Rumah Kita Sendiri

Sponsored Links

Bagaimana sih menghitung  RAB (Rencana Anggaran Bangunan) ? Konsep dasarnya seperti apa sih? Tulisan kali ini akan membahas bagaimana kita menghitung  RAB rumah yang hendak kita bangun.

Untuk seorang pemula biasanya menghitung RAB dengan taksiran gampang-gampangan atau taksiran kasar. Biasanya mereka menghitung kebutuhan bangunan dengan cara mengalikan luas bangunan di kali dengan harga bangunan rata-rata per meter 2. Kita umpamakan luas bangunan seluas 200 m 2 dan harga saat ini sebesar 2.500.000, maka harga yang kita harus keluarkan adalah 150 m2  x  Rp1.000.000 = 150 juta rupah. Yach, menghitung dengan metode sederhana seperti itu boleh-boleh saja, tetapi tingkat keakuratannya yang perlu di kaji lagi jika kita hendak mengerjakan dengan sistem borongan. Hal ini tentunya berkaitan dengan negoisasi pengerjaan pekerjaan tersebut.

Berikut ini ada beberapa satuan yang harus Anda pahami ketika hendak menghitung berapa sih biaya yang harus Anda keluarkan untuk membangun sebuah bangunan, terutama rumah minimalis yang hendak Anda rancang:

• Hitunglah volume pekerjaan dengan satuan m3 meliputi pekerjaan untuk galian, pemasangan pondasi, pengerjaan beton sloof, serta pengerjaan beton kolom. Sedangkan untuk hintungan meter 2 meliputi pemasangan dinding batu bata atau batako, pemasangan lantai keramik, pengerjaan dinding keramik kamar mandi dan seterusnya. Intinya Anda harus jeli membedakan mana yang bisa di hitung  persegi atau meter kubik.
• Tentukan bahan material yang akan Anda gunakan atau pakai, semisal keramik kualitas tinggi, batu merah jenis press, rangka atap menggunakan bahan kayu atau baja ringan dan sebagainya.
• Gunakan analisa perhitungan pengerjaan bangunan dengan analisa (AHS-SNI) atau Analisa Harga Satuan Pekerjan Konstruksi. AHS-SNI merupakan standarisasi untuk penghitungan harga satuan pekerjaan.

Untuk kedua point nomor satu dan dua jika orang awam mempelajarinya tidaklah begitu sulit, namun untuk point AHS-SNI diperlukan ketrampilan agak mendalam untuk mempelajarinya.
Namun untuk dasar sebagai bahn untuk modal bisnis properti, pengetahuan dasar tersebut sudah cukup, tinggal memperdalam skillnya.

 

Tweet