Dampak Bisnis Properti Pasca Naik Turunnya BBM


Sponsored Links


Dampak Bisnis Properti Pasca Naik Turunnya BBM
BBM (Bahan Bakar Minyak) harganya naik turun. Ya, setelah pemerintah mengumumkan kenaikan BBM beberapa waktu yang lalu, kini pemerinta menurunkan BBM bersubsidi tersebut. Lalu apa sih dampaknya terhadap bisnis properti? Apa ada korelasi hubungan yang signifikan dengan diturunkannya BBM terhadap bisnis properti secara makro?
Ok, sebelum bercerita jauh soal bisnis properti secara Makro, kita tinjau ulang apakah dengan kenaikan BBM bisnis properti mengalami kelesuan? Jika dilihat dari sisi kebutuhan, properti adalah komoditi yang tidak kenal musim dan waktu. Kebutuhan soal properti tidak dipengaruhi oleh naik turunnya kebutuhan pangan. Justru semakin bertambah tahun kebutuhan akan tempat tinggal, kebutuhan akan tempat untuk ngantor, kebutuhan ruko, apartemen semua tetap mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan naiknya kebutuhan manusia akan semua yang berkaitan dengan properti. So, kebutuhan yang tidak diimbangi dengan penyediaan perumahan yang cukup menjadikan harga properti terus merangkak naik. Ini adalah hukum yang paling sederhana tentang supply and demand (teori penawaran dan permintaan). Semakin tinggi permintaan dan tidak diimbangi dengan penawaran yang cukup tentu akan berdampak secara tak langsung terhadap harga produk itu sendiri. Ini hukum ekonomi yang paling lawas, jika produk (disini kita cerita produknya adalah properti) terbatas dan permintaan tak terbatas maka berdampak pada melambungnya harga properti itu sendiri.

Anda tahu sendirikan, tanah yang luasnya segitu di muka bumi ini semakin banyak diperebutkan orang. Dengan mengacu pada hukum penawaran permintaan yang paling lawas tadi, hampir bisa dipastikan bahwa harga properti akan mengalami kenaikan sepanjang tahun. So, ketika ada kenaikan harga BBM sebetulnya tidak berpengaruh secara langsung terhadap harga properti. Yang mempengaruhi secara signifikan harga properti tetap pada permintaan dan penawaran. Jadi ketika permintaan semakin tinggi dan properti yang ada semakin sedikit maka harga proeprti secara tak langsung mengalami kenaikan yang signifikan.
Memang sih tetap ada pengaruh tak langsung harga properti dari dampak kenaikan BBM kemarin, namun ketika BBM diturunkan pemerintah harganya, tidak serta merta menjadikan turunnya harga properti. Kalo semakin tambah tahu akan naik iya, sekarang tahun 2015 tentu harga properti akan mengalami kenaikan dapat dipastikan iya. Walaupun harga BBM turun, properti harganya akan tetap naik, karena kebutuhan akan rumah dan tanah juga semakin tinggi. So, kesimpulan sederhana dari tulisa ini adalah harga properti tidak akan terpengaruh dengan naik atau turunnya BBM, namun yang menjadikan naik turunnya bisnis properti adalah kebutuhan akan properti itu sendiri.
Sebelum menyimpulkan jauh soal pertumbuhan bisnis properti, tentu Anda masih ingat dengan kebijakan yang pernah dikeluarkan Bank Indonesia di tahun 2014 lalu. BI mengeluarkan kebijakan bahwa untuk cicilan perumahan minimal DP yang harus dibayar oleh calon pembeli perumahan adalah sebesar 30 persen dari harga jual properti. Kebijakan ini memang sedikit berpengaruh terhadap permintaan properti. Namun hari ini sudah mulai berangsur-angsur pulih karena masyarakat sudah mulai bisa menyesuaikan dengan kebijakan tersebut. Termasuk juga didalamnya para pelaku bisnis properti juga sudah mulai tahan dengan kondisi tersebut. Mau tak mau berdampak pada kenaikan akan kebutuhan properti, sehingga harga properti mengalami kenaikan lagi yang signifikan dalam soal harga.
So, bisa disimpulkan bahwa bisnis properti 2015 tidak terpengaruh dengan naik turunya BBM.

1 Response to "Dampak Bisnis Properti Pasca Naik Turunnya BBM"