Sponsored Links
Gimana prospek dan arah bisnis properti yang dizaman Jokowi masih belum selesai penataan-penataan. Zaman dimana BBM harganya tak tentu, harganya naik turun, era di mana ekonomi sedang di tata, sehingga terkesan ekonomi masih carut marut.
Oke lah biarkan negara yang menagtur negara, namun Anda dan saya sebagai soorang bisnisman harus sadar dan tanggpa serta tahan banting ketika terjadi krisis ekonomi yang terjadi karena pemerintahan yang aneh-aneh dan belum punya kebijakan yang tentu arah.
Tulisan sederhana ini kan bercerita tentang bagaimana prospek dan arah bisnis properti ditengah gonjang ganjing ekonomi yang tak menentu.
Ya, ketika ngomong soal prospek bisnis berati ngomong soal harapan ekonomi. Ketika ngomong harapan ekonomi bermakna ngomong tingkat pesimis atau optimis diri kita.
Analisa simpel dan singkat saya, ketika ditanya "gimana prospek bisnis properti diera Jokowi?"
Tentu akan saya akan mengatakan bahwa dizaman apapun bisnis properti akan tetap cerah dan akan tetap dibutuhkan orang. Hemmmm Anda tahu sendirikan, meskipun ekonomi dalam kondisi gonjang ganjing semua tetap akan membutuhkna rumah dan lahan untuk tempat tinggal. Namun ada satu point yang perlu Anda tahu meskipun tanah, rumah, dan properti akan tetap dibutuhkan tetap harus tahu kira-kira pertumbuhannya berapa persen atau tingkat keperluannya berapa ribu unit dalam satu tahun, masa itu.
Untuk data ini sebetulnya pernah saya membaca dalam salah satu majalah ekonomi yang fokus menyoroti properti bahwa tak kurang dari 500 ribu unit diperlukan rumah dalam setahun di negeri ini, namun yang mampu memenuhi kebutuhannnya gak sampai setengahnya saja. Berarti cukup bagus dan cukup prospek banget bukan bisnis properti ini!
Kawan, dimanapun manusia tinggal dan kondisi carut marut ekonomi seburuk apapun tentu akan tetap mmebutuhkan rumah untuk tempat tinggal, butuh perkantoran untuk digunakan melakukan aktifitas bisnisnya, masih tetap butuh lahan untuk pertanian dan seterusnya. Jadi kesimpulan sederhana, ketika zaman Jokowi yang katanya ekonomi belum tertata, maka prospek bisnis property akan tetap bagus dan cerah sesuai dengan kebutuhan pasar.
Jangan pesimis kawan dengan ekonomi yang tak menentu, orang akan tetap butuh rumah. Berarti bisnis properti masih ada marketnya, ada pangsa pasarnya.
0 Response to "Bisnis Properti Ditengah Labilnya Ekonomi Jokowi"
Post a Comment